Penyakit PPOK Gejala Penyebab dan Pengobatan





Penyakit PPOK adalah penyakit yang sering dijumpai di Indonesia. Peravalensi penyakit ini terus meningkat seiring dengan banyaknya jumlah perokok yang ada di Indonesia. Hampir semua kalangan merokok. Namun Penyakit PPOK ini biasanya dirasakan apabila usia beranjak tua atau lansia.

Pengertian PPOK - Penyakit Paru Obstruktif Kronis

PPOK adalah penyakit paru kronis yang ditandai oleh hambatan aliran udara dalam saluran napas yang sifatnya progresif non reversibel atau reversibel parsial. Gambaran PPOK pada foto rontgen biasanya berupa bronkitis kronis atau emfisema

# Bronkitis Kronis

Bronkitis Kronis adalah kelainan pada saluran nafas dengan gejala yang sering timbul berupa batuk kronis berdahak minimal selama 3 bulan dalam satu tahun, dan sekurang kurangnya terjadi selama dua tahun berturut turut dan batuk tidak disebabkan oleh penyakit lain. Penyebab yang paling sering adalah asap rokok dan asap kendaraan bermotor.


# Emfisema

Emfisema merupakan kelainan paru anatomis yang ditandai oleh pelebaran saluran nafas distal pada bronkiolus terminal, yang disertai kerusakan dinding alveoli. Pasien dengan penyakit ini biasanya sering menderita batuk berdahak, dada terasa ampeg, nafas kurang plong dan lain sebagainya.

Gejala PPOK

Gejala PPOK biasanya seputar sesak nafas. Biasanya gejala ini akan muncul apabila sudah terjadi kerusakan yang cukup parah pada organ paru paru. Ada pula gejala lain seperti :
  • Batuk disertai dahak yang sulit tidak sembuh sembuh
  • Semakin mudah kehabisan nafas atau tersengal-sengal saat melakukan aktivitas fisik 
  • Sesak nafas, bisa disertai bunyi mengi atau tidak
  • Dada terasa ampeg
  • Mudah capek
  • Sering sakit pada paru paru, seperti batuk
  • Penurunan berat badan pada beberapa pasien

Diagnosis PPOK

Biasanya dokter akan mendiagnosis setelah melakukan anamnesis, serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari Gejala, hasil pemeriksaan fisik ditambah dengan pemeriksaan penunjang dapat diketahui seseorang menderita PPOK atau tidak.
Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan spirometri, pemeriksaan darah, EKG, Rontgen Dada, CT-Scan dan pemeriksaan dahak.

Pengobatan PPOK

Pengobatan PPOK dibagi berdasarkan gejalanya. Pada keadaan akut dan pada keadaan stabil  (terkontrol). Tujuan umum pengobatan pada PPOK adalah untuk mengurangi gejala keterbatasan akibat obstruksi jalan nafas, mengurangi gejala dan kekambuhan, memperbaiki faal paru dan mencegah penurunan faal paru.

Dokter biasanya memberika obat-obat bronkodilator (membuka jalan nafas), antibiotik bila ada tanda infeksi, obat batuk pengencer dahak dan obat pendukung lainnya.

# Terapi Oksigen

Pada saat serangan akut, terapi oksigen sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya hipoksemia (kekurangan oksigen). Terapi Oksigen secara efektif mengurangi sesak, hipertensi pulmoner, penyempitan pembuluh darah paru paru, hematokrit dan secara neuropsikologis mampu menenangkan pasien.

# Ventilator

Pada keadaan tertentu, misalnya apabila PPOK disertai dengan gejala gagal nafas karena pneumonia, maka ventilator dibutuhkan agar pernafasan tetap berfungsi normal.

# Rehabilitasi

Fungsi rehabilitasi pada pasien PPOK adalah untuk membuat pernafasan lebih efektif dengan pengeluaran dahak atau sputum yang efektif, meningkat kepercayaan diri pasien dan menurunkan kecemasan, dan juga rehabilitasi pekerjaan yang sesuai dengan keadaanya saat ini.

# Nutrisi

Asupan gizi penting pada pasien dengan PPOK, karena biasanya pasien dengan PPOK cenderung mengalami malnutrisi. Asupan makanan yang dianjurkan adalah makanan seimbang, tinggi lemak rendah karbohidrat dengan asupan protein yang seimbang. Namun perlu diperhatikan pada PPOK dengan gagal nafas, asupan protein yang terlalu banyak akan menyebabkan kelelahan. Disarankan pemberiannya dalam porsi kecil namun sering.

Mungkin itulah gambaran singkat tentang penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Bila ada pertanyaan silahkan meninggalkan komentar

0 Response to "Penyakit PPOK Gejala Penyebab dan Pengobatan"

Post a Comment

Kometar akan dimoderasi dahulu.
Pergunakan kata-kata yang baik dan sopan
Komentar berupa pertanyaan akan dijawab langsung oleh dokter