Jantungparu.blogspot.com - Seorang remaja umur 18 tahun datang ke sebuah RS dengan keluhan sesak nafas dan ngredeg (palpitasi). Pasien minum obat sesak dan mendapatkan terapi nebulizer karena serangan asma yang dideritanya. Namun setelah dinebul dan minum obat, bukan sesaknya berkurang namun sesaknya bertambah dengan ndredeg.
Saat di RS, dilakukan pemeriksaan, tekanan darah dalam batas normal, namun denyut jantung terhitung dengan alat monitor mencapai 148x/menit.
Pasien masih dalam keadaan sadar dan bisa ditanya beberapa pertanyaan.
Persoalannya disini adalah pasien melakukan self-medication penyakit asma nya dengan meminum obat asma dan nebulizer obat sesak. Ini akan melipat gandakan jumlah dosis yang diterima oleh tubuh pasien.
Self-medication yang tidak tepat dapat menimbulkan bahaya
Dari riwayatnya, pasien minum obat sesak pukul 15.00, beberapa saat kemudian pasien merasa sesak, akhirnya pukul 16.00 dinebul obat asma Ventolin tapi masih sesak. Akhirnya pasien dibawa ke Rumah Sakit Paru terdekat.
Pasien diobservasi rawat inap sampai denyut jantungnya kembali normal, jika sewaktu-waktu terjadi kegawatan maka akan segera bisa diatasi.
Sekarang pertanyaannya,
Apakah tidak apa-apa detak jantung yang sangat cepat tersebut? Kira-kira berbahaya tidak?
Menurut penelitian, detak jantung manusia normal sekitar 70-80x/menit, reguler atau teratur.
Lalu berapa detak jantung maksimal seseorang?
Cara Menghitung Detak Jantung (Heart Rate) Maksimal Seseorang
Detak Jantung Maksimal dihitung dengan rumus :
HR(maximal) = 220 - Umur
Apabila melebihi nilai maksimal rumus di atas, maka dapat dipastikan akan terjadi ketidakseimbangan kardiovaskuler yang bisa berakibat fatal bagi jantung dan tubuh pasien.
Pada kasus di atas, denyut jantungnya 148x/menit. Denyut Jantung Maksimalnya 220 - 18 = 202x/menit. Artinya, denyut jantung cepat, tapi belum melampaui batas maksimal sehingga masih bisa ditolerir oleh tubuh. Keadaan ini biasa disebut takikardi.
Keadaan takikardia memang sangat tidak nyaman, rasanya seperti orang lari padahal dia sedang duduk santai. Jantung memacu diri untuk memompa darah lebih cepat karena pengaruh obat. Biasanya, denyut jantung akan kembali normal setelah efek obat habis.Takikardi adalah keadaan dimana denyut jantung lebih dari 100x/menit
Bradikardi adalah keadaan dimana denyut jantung kurang dari 60x/menit
Sesak yang dialami pasien yang pertama adalah sesak asma, sedangkan sesak berikutnya setelah minum obat sesak adalah sesak akibat takikardi atau karena denyut jantung yang cepat. Kemudian di nebul dengan obat yang sama dengan yang diminum, bertambahlah denyut jantungnya, sehingga bukan lega setelah di nebul, tapi malah bertambah sesak.
Minumlah obat sesuai aturan, konsultasikan dengan dokter apabila timbul efek samping obat.Hindari self-medication tanpa pengawasan dari dokter
0 Response to "Jantung Berdetak Kencang Setelah Mengkonsumsi Obat Sesak, Apakah Berbahaya?"
Post a Comment
Kometar akan dimoderasi dahulu.
Pergunakan kata-kata yang baik dan sopan
Komentar berupa pertanyaan akan dijawab langsung oleh dokter